Twitter

  • home
Home » » Biografi Cut Nya Dien dan Muhammad Husni Thamrin

Biografi Cut Nya Dien dan Muhammad Husni Thamrin

Cut Nya Dien adalah pejuang wanita pemberani yang menyumbangkan hampir seluruh hidupnya untuk mengusir penjajah Belanda dari tanah rencong. Srikandi ini lahir dari keluarga pejuang pada tahun 1850 di Lampadang., Aceh Besar.

Dien adalah putrid seorang komandan Perang Aceh, Nanta Nastia. Sejak kecil Sudah kerap menyaksikan ayahnya menggembleng para pemuda agar menjadi tangguh dan berani disamping juga memiliki berbagai ilmu tentang bela diri.

Karenanya, sejak kecil Dien sudah masuk dalam kelompok perlawanan terhadap penjajah Belanda, meski secara langsung dia baru terlibat dalam perang Aceh pada tahun 1873.

Dien yang cantik dan pintar menikah pada usia yang sangat dini yaitu 10 tahun. Dia menikah denagn teungku Ibrahim Lamagna, yang juga seorang pejuang Aceh.Perkawinan Dien denagn Teungku Ibrahim Lamagna membutuhkan pengorbanana besar.

Ibrahim lebih kerap menghabiskan waktunya di medan perang. Perkawinan itu bahkan tidak berlanjut pada suatu pertempuran besar dengan Belanda, Ibrahim Lamagna terbunuh.

Cut Nya Dien, biografi, biodata, Pahlawan Nasional, Tokoh Pahlawan, Nama Pahlawan Nasional

Dia kemudian menikah dengan Teuku Umar, pejuang Aceh yang terkenal. Namun, perkawinan ini pun harus diakhiri dengan kematian Umar pada tahun 1899. Setelah kematian Umar suaminya, Dien mengambil alih komando dan melanjutkan perang.

Dia mengorbankan semangat perjuangan kedua suaminya melalui pidatonya di mesjid-mesjid dengan mengajak masyarakat untuk ikut berjuang.

Peperangan yang berkepanjangan menyebabkan kesehatan Dien menurun. Ia menderita penyakit yang serius. Karena iba melihat penderitaan Dien, pembantunya Pang Laot membuat perjanjian dengan Belanda. Ia menyatakan hendak mengalah, jika Belanda tidak menyakitinya. Akhirnya Belanda menangkapnya pada tanggal 6 November 1908, dia meninggal di pengasingan Sumedang, Jawa Barat. Semanagtnya pantas menjadi teladan perempuan-perempuan Indo



muhammad husni thamrin, biodata, biografi, Pahlawan Nasional, Tokoh Pahlawan, Nama Pahlawan Nasional

Muhammad husni thamrin adalah pejuang yang sangat memperhatikan kondisi kehidupan masyarakat Jakarta pada masa pendudukan Belanda, dan berusaha memperbaikinya.
Thamrin dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1894, di sawah Besar, Jakarta. Ia bekerja sebgai Pegawai sipil rendah setelah enyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Koning William III di Jakarta.

Kemudian, dia pindah bekerja ke perusahaan perkapalan koningklijke paketvaart Maatschappij (KPM). Tahun 1919, Thamrin ditunjuk sebagai anggota badan kota Batavia, di mana dia dapat menyuarakan keperluan untuk pembangunan kawasan terbelakang di Jakarta.

Pada tahun 1923, dia dipilih sebagai pemimpin organisasi masyarakat Betawi, yang bertujuan untuk mrngadakan perdagangan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Karena usaha dan pengaruhnya, pemerintah menyebutnya sebagai Mayor Deputi Batavia.

Dia dipilih sebagaia anggota Volksraad, parlemen semi independen pada tahun 1927, di mana dia membentuk faksi Nasionalis. Sebagai anggota volksraad, dia mengunjungi Sumatra timur untuk mengamati kondisi pekerja perkebuanan yang miskin.

Setelah kembali, dia meminta Volksraad untuk mengeluarkan petisi yang disebut poenale Sanctie, mengahpus hukuman terhadap pekerja yang lali oleh pemilik perkebunan. Belanda akhirnya menerima petisi tersebut. Kemudian tahun 1939, dia mengeluarkan petisi tentang istilah “nederlands Indie, Nederlands Indische Inlander” diganti denagn “Indonesia, Indonesisch, Indoneir”. 

Penguasa tidak mengubah petisi tersebut, walaupun mendapat dukungan mayoritas di Volksraad.
Kegigihan dan sepak terjang pemikiran Husni Thamrin dalam menyikapi berbagai persoalan masyarakat mengakibatkan pebguasa colonial Belanda mulai mencurigainya.

Pada tanggal 6 januari 1941, dalam keadaan sakit, ia ditempatkan di rumah tahanan karena di anggap bekerja sama dengan jepang. Lima hari kemudian, di ameninggal dan dikuburkan di Jakarta. Perhatian dan perjuangannya untuk masyarakat miskin mestinya menjadi teladan bagi kita semua, karena hanya denagn sikap inilah bangsa kita bisa kembali dari keterpurukan.




Sumber:
http://acehimage.com/asal-usul-cut-nyak-dhien/
http://www.zonapantau.com/
Buku: TOKOH & PAHLAWAN Seri Pejuang Kemerdekaan, Penerbit: PT. Lestari Kiranatama

Popular Posts